Minggu, 08 Juni 2014


Hubungan Antara Peran Suami dalam proses persalinan dengan Kecendrungan Depresi pada Ibu Post Partum Primipara
di Poliklinik  Kebidanan Rumah Sakit Umum
Daerah Sanjiwani Gianyar Tahun 2011


Suryani Ni Luh Wayan1, Runiari Nengah 2, Puspitayanti Luh Gede3

RINGKASAN PENELITIAN

Periode kehamilan dan melahirkan merupakan periode kehidupan yang penuh dengan potensi stres. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil, lama nifas 6-8 minggu. Pada masa nifas seorang ibu ada yang mampu beradaptasi namun ada juga tidak mampu sehingga jatuh dalam kondisi gangguan psikologis yaitu depresi postpartum. Dampaknya yaitu dapat merusak hubungan antara bayi dan ibu pada tahun pertama. Peran suami selama proses persalinan suami merupakan strategi koping penting pada saat mengalami stress dan berfungsi sebagai strategi preventif untuk mengurangi stress
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Peran Suami dalam proses persalinan dengan kecendrungan depresi pada ibu post partum primipara. Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan di Ruang Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Gianyar serta melalui kunjungan rumah. Pemilihan sampel secara consecutive sampling. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 30 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) dan Peran Suami dalam proses persalinan.
Hasil penelitian ditemukan sebagian besar yaitu 21 responden (70%) peran suami baik. Sedangkan kecendrungan depresi  menunjukkan sebagian besar responden cenderung tidak mengalami depresi dengan jumlah 23 orang (76,6%). Hasil uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan p < 0,05 didapatkan hasil nilai p = 0,000 < 0,05, maka ada hubungan antara Peran Suami dalam proses persalinan dengan kecendrungan depresi pada ibu post partum primipara. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada petugas kesehatan untuk melakukan screening test dan meningkatkan edukasi untuk mencegah terjadinya depresi pada ibu postpartum primipara. 

Kata kunci : Peran Suami dalam proses persalinan, Depresi Pospartum, Primipara


Sabtu, 22 Februari 2014

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI SESI 1 MENGENAL HALUSINASI



TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI
SESI 1 MENGENAL HALUSINASI

a.    Pengertian
Suatu bentuk aktivitas kelompok dimana seorang terapis mengajak klien sebagai anggota kelompok terapi untuk mengingat kembali halusinasi yang dialami dan memfasilitasi klien agar menyadari bahwa pengalaman aneh halusinasinya sebagai sesuatu yang harus diatasi.
b.    Tujuan umum
Klien mampu mengidentifikasi penyebab terjadinya halusinasi
c.    Tujuan khusus 
a.       Klien dapat mengenal halusinasi
b.      Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
c.       Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
d.      Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
d.   Indikasi
a.       Klien dengan halusinasi yang tidak dalam keadaan gelisah dan dapat berkomunikasi secara verbal dengan baik dan lancar.
e.    Tempat
Rumah Sakit Jiwa Propinsi Bali di Bangli, di ruang Darmawangsa
6.      Waktu pelaksanaan
a.       Hari     :          Sabtu
b.      Tanggal :         30 Nopember 2012
c.       Pukul : 10.00 - 10.30 Wita
7.      Metode
a.     Dinamika kelompok
b.    Diskusi dan tanya jawab
c.     Bermain peran
8.        Alat / Media         :
a.     Kertas
b.    Pita
c.     Laptop
d.    Bola
9.        Pengorganisasian
a       Terapis
Peran dan fungsi
1)      Leader       : Dewa Ayu Anom Widani
Tugas
-       Menyusun rencana TAK
-       Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
-       Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan dan memberikan umpan balik
-       Sebagai role model
-       Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu

2)      Co leader   : Ni Wayan Sumantriani
Tugas : membantu leader dalam menggorganisasikan kelompok
3)      Fasilitator  : IB Gede Banuwangsa, Ni Ketut Rasih, Nengah Sariasih   
Tugas
-       Membantu leader dalam memfasilitasi anggota kelompok untuk berperan aktif dan memotivasi anggota
-       Memfokuskan kegiatan
-       Membantu mengkoordinir anggota kelompok
-       Duduk di sela-sela pasien
4)      Observer    :  I Wayan Gunarta
Tugas
-       Mengobservasi semua respon klien
-       Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan prilaku klien
-       Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok
-       Duduk tidak dilingkungan permainan/diluar
-       Mengevaluasi setiap keaktifan kelompok
-       Mengevaluasi tugas leader, co leader dan fasilitator





b        Nama klien yang mengikuti TAK
NO
NAMA
KARAKTERISTIK
1
2
3
4
5





10.    Denah/Setting Tempat
L
CL
 

F
F
O
F
 












Keterangan :
O
 
                                    : Pasien                                                : Observer
F
L

     
                                    : Leader                                               : Fasilitator
CL
 
                                    : Co-Leader                
           
11.    Kegiatan
a.    Persiapan
1)   Klien
a)    Memilih klien yang mengalami halusinasi pendengaran fase II : condemning yang sudah kooperatif
b)   Membuat kontrak dengan klien sehari sebelumnya.
c)    Mengingatkan kembali akan pertemuan TAK yang akan dilaksanakan sehari sebelumnya dan menjelang TAK 1 jam sebelumnya.
2)   Perawat
a)    Lakukan pra interaksi sebelum pelaksanaan
b)   Mempersiapkan topic yang akan dibahas pada pertemuan pertama
c)    Pengorganisasian perawat dalam TAK yaitu : leader, co leader, fasilitator dan observer sesuai dengan kemampuan masing-masing.

3).   Ruangan
a)    Disiapkan ruangan tersendiri dan terpisah agar kegiatan TAK tidak terganggu oleh aktivitas klien lain.
b)   Diupayakan situasi yang tenang bersih, aman dan nyaman.
c)    Pangaturan posisi, bisa duduk dikursi atau dilantai dengan alas karpet, ang penting antara klien dan petugas saling berhadapan.
b.    Pelaksanaan
1)        Orientasi
a)    Salam terapeutik : salam dari terapis kepada klien, perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama), menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama).
b)    Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
c)    Kontrak
-       Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal suara-suara yang didengar.
-       Terapis menjelaskan aturan main berikut : jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis, lama kegiatan 45 menit, setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
2)        Tahap kerja
a)    Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi.
b)   Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien yang sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya tulis di whiteboard.
c)    Beri pujian kepada klien yang melakukan dengan baik
d)   Simpulkan isi,  waktu  terjadi,  situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa didengar.
3)        Tahap terminasi
a)    Evaluasi
-            Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
-            Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b)   Tindak lanjut : terapis meminta klien melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaannya jika terjadi halusinasi.
c)    Kontrak yang akan dating : menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi, menyepakati waktu dan tempat
4)        Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlansung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan klien.
Format Evaluasi Terapi Aktivitas Kelompok
Stimulasi Persepsi Sesi 1

No
Nama klien
Menyebut isi halusinasi
Menyebut waktu terjadi halusinasi
Menyebut situasi terjadi halusinasi
Menyebut perasaan saat halusinasi
1





2





3





4





5





6





7





8






Petunjuk :
-       Tuliskan nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
-       untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi : isi, waktu, situasi, dan perasaan. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (x) jika klien tidak mampu.